Sabtu, 26 November 2011

CATATAN HARIAN QITA

Liqo' Usar' malam ini dirumah seorang Ikhwah, kami mendapat taujih dari Ustad Joko SH. tentang Terjemah Tafsir QS. Al Mujadilah ayat 1 s/d 7. 

Sebenarnya tubuhku ini luar biasa lelah, selesai memberi Privat di Wonogiri sampai magrib, sholat kemudian makan langsung meluncur ke Jatisrono. Jam menunjukkan pukul 6.30 petang, ngisak aku harus sudah sampai di tempat. Syukur alhamdulillah dijalan lancar dalam perlindungan Allah. Aku sampai di Jatisrono, jamaah sholat isya' baru selesai rakaat terakhir, akupun sholat sendirian.


Ada salah satu hal yang membuat aku rindu dengan Liqo', yaitu pertanyaan GIMANA HAFALANnya, ayo setor hafalan....;-)  Eh, afwan Tadz sibuk jadi ana tidak sempat menghafalkannya. Lagian surat Mujadilah sukar untuk dihafalkan.....bla...bla...bla...alasanku karena aku belum hafal. :-) hehehe

Kemudian Ustad Joko mengajak kami untuk membaca bersama sampai dapat enam ayat. Setelah itu beliau sampaikan terjemah tafsirnya yang luar biasa. Pastinya yang kucatat disini terlalu sedikit dibanding hikmah yang kudapat dari taujih beliau.

POINT SATU
  • QS. Al Mujadilah ayat 1 turun berhubungan ada seorang perempuan yang mengadu pada Rasulullah karena suaminya telah mengucapkan kalimat yang mengandung zhihar atas dirinya.
  • Padahal kalimat yang mengandung zhihar kepada istri termasuk perkataan yang mungkar dan dusta. (ayat 2)
           Apakah ZHIHAR itu? Zhihar adalah mengucapkan kalimat yang menyamakan seorang istri dengan Ibu kandung sendiri. Misal si Fulan berkata kepada istrinya, "Kamu sudah seperti ibuku sendiri". Jika hal ini terjadi maka suami istri dilarang berkumpul/bercampur. Sebelum si Fulan tersebut memerdekakan seorang budak, atau berpuasa dua bulan berturut-turut, atau memberi makan enam puluh orang miskin.
Maka beliau berpesan, hati - hati dalam berkata dalam kondisi apapun. Dalam bercanda, dalam berbincang, bahkan saat hati fikiran kita dilanda amarah, HATI - HATI DALAM BERKATA. Karena mungkin disaat tidak kita sadari, yang kita ucapkan adalah perkataan mungkar atau bahkan dusta.
POINT KEDUA